Semburat.com – Ujungkulon Komunitas Rumah Tukik yang telah berdiri ditahun 2011 tak henti untuk memberikan inspirasi untuk menjaga dan melindungi binatang langka yaitu badak jawa. Selain telah menggagas kerajinan dari bahan limbah alam,seperti kayu, batok kelapa, dijadikan souvenir dan menjadikan nilai ekonomis tinggi. Juga keterampilan sablon yang terus dikembangakan secara kualitas dan kreatifitasnya dalam mencapai kepuasan konsumen walau mesti harus berkompetesi dengan era digital garment yang marak dipasaran.
Tetapi tidak berfikir pesimis dengan perkembangan alat. “Karena yang kami suguhkan adalah sebuah kreatifitas generasi yang peduli dengan konservasi. Agar kemanfaatan tidak hanya secara nilai ekonomisnya melainkan Kelestarian alam kita yang lebih menentukan untuk kelangsungan anak cucu kita nanti” Tutur Ezi sebagai designer sekaligus penggerak di komunitas Rumah Tukik Ujungkulon.
“Jika bicara kualitas mungkin jauh dibanding dengan kota, tetapi apakah kita hanya diam mengandalakan dan ketergantungan dengan kota. Lantas apakah kita akan jadi penonton saja. Karena kawasan Taman Nasional Ujungkulon ini banyak hal kegiatan yang bisa dilakukan untuk menjadikan masyarakatnya tidak ketergantungan dengan kekayaan alamnya”. Tambahnya.
Perkembangan kegiatan yang dilakukan oleh Komunitas Rumah Tukik ini masih butuh kerjasama dengan berbagai pihak dalam terus mengupayakan pemasaran agar dapat tercapai dalam mensejahterakan masyarakat dibidang kerajinan dan keterampilan yang sekarang dilakukan. Kita bisa berkontribusi membantu kegiatan di Rumah Tukik dengan memesan berbagai produk di RumahnTukik Ujung Kulon.
AbledTj