Berolahraga dan membaca, agar raga sehat jiwa juga sehat”
Perjalanan kami Paguyuban Kesenian Siswa MAN 4 Pandeglang ke kota Serang Banten, bukann hanya untuk menonton pementasan teater Kain Hitam Gesbica, juga ingin bersilaturahmi dengan penulis ratusan buku, yang mendirikan Rumah Dunia, Rumah Dunia yang melahirkan banyak penulis, kami ingin bertemu dengan Gol A Gong pegiat literasi yang perlu diambil inspirasinya.
Jarak dari Cibaliung sampai Serang ratusan kilo meter, harus menghabiskan waktu sekitar 3 jam perjalan normal, macet yang menyebabkan perjalanan haurus lebih dari 3 jam.
Malam itu kami sampai ke Serang langsung menyaksikan pementasan teater, dan tidur di aula Pusat Kegiatan Mahasiswa ditemani dengan nyamuk yang beterbangan menggangu telinga, sesekali menggigit badan yang kedinginan.
Hari itu hari minggu, dua September 2018, dengan dua mobil kami berangkat menuju Rumah Dunia di komplek hegar alam Ciloang Kota Serang, saya secara pribadi sudah berkali-kali datang ke Rumah Dunia, untuk anak-anak Paksi ini kesempatan pertama untuk berkunjung ke RD (baca Rumah Dunia)
Mobil kami parkir ditempat parkir Rumah Dunia, saya menemui Hilman Suteja salah satu relawan yang sedang asik menyapu daun berguguran yang jatuh ke tanah. Kami sudah konfirmasi akan berkunjung.
Memasuki areal Rumah Dunia kesegaran dapat saya rasakan, dibawah pohon yang rindang yang dengan tempat duduk dari berbagai media.
Setelah acara dibuka oleh Hilman, Mas Gong dengan stelan sarung dan koko perwarna putih itu datang menemui kami yang dari raut wajah pasti akan sangat terlihat kami sangat lelah.
Ditemui Mas Golagong, semangat kami kembali naik, beliau menceritakan pengalaman hidup dan proses kreatif sehingga dapat hidup dari menulis.
“Berolahraga dan membaca adalah amanat almarhum bapak saya, dua hal yang bertentangan, kalau habis olahraga boro-boro pengen membaca buku, yang ada capai, tapi bapak salah seolah ingin mengatakan bahwa dengan berolahraga jiwa fisik akan sehat dan dengan membaca fikiran akan sehat, dan bukankah membaca itu adalah perintah pertama dari Allah dalam Al-Quran? Kalau dia perintah maka membaca menjadi wajib? Maka membacalah”
“Setelah saya kehilangan tangan saya karena jatuh dan harus diamputasi, kegiatan saya adalah berolahraga dan membaca, di rumah saya waktu itu ada tujuh media masa yang dipesan bapak, dan itulah bacaan saya, yang jelas sangat membantu saya ketika pelajaran berlangsung di sekolah, pada jam terakhir ada kuis dari guru, siapa yang dapat menjawab pertanyaan akan pulang awal, nah karena saya suka baca maka saya dapat menjawab pertanyaan itu, dan dapat pulang awal” obrolan santai yang menarik hati kami, memberi semangat kepada kami.
Beliau menceritakan sejak SMA beliau sudah menulis dan mendapatkan honor dari menulis, dia ambil honornya ke Bandung setiap sabtu. Proses beliau bekerja di stasiun televisi sampai akhirnya beliau membuat Rumah Dunia sebagai janji kepada Allah “Jika saya sukses dari menulis maka saya akan memudahkan urusan orang-orang yang berhubungan dengan membaca dan menulis, maka saya bangun Rumah Dunia, dan dapat bertemu kalian yang jauh datang dari Cibaliung yang tidak saya undang datang kesini” anak-anak tertawa mendengarkan pernyataan itu.
Karena beliau sudah memesan sarapan,beliau mempersilahkan Opik salah seorang relawan yang sudah menulis buku itu, mendengarkan kisahnya sehingga mau menjadi relawan di Rumah Dunia.
Setelah Mas Gong selesai makan kami kembali berdiskusi, anak-anak mengajukan beberapa pertanyaan tentang proses kreatif dan berbagai hal. Proses penciptaan novel Balada Si Roy sampai pada pertanyaan tentang menghilangkan kemalasan dalam membaca buku, atau tidak ingat apa yang dibaca.
Dari percakapan yang sebentar itu saya secara pribadi menyimpulkan satu hal yang utama, pertama adalah tentang berolahraga dan membaca. Karena itulah hal baik yang dapat menjaga raga dan jiwa kita supaya tetap sehat. Terimakasih Mas Gong.
*Munawir syahidi, Pembina PAKSI MAN 4 Pandeglang