Mahasiswa di Banten Melakukan Demonstrasi Menuntut Perbaikan Nasib Guru Honorer

OLAHRAGA87 views

semburat.com- Serang, Senin, 26 November 2018_Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Pejaung Guru Honorer ( GEMPUR ) yang di motori oleh BEM FKIP, HAMAS dan HMJ tiap jurussan di UNTIRTA menutupi gerbang masuk DPRD Provinsi Banten, aksi yang mereka selengarakan adalah aksi yang memperingati Hari Guru Nasional sekaligus yang menuntut Kesejahteraan Guru Honorer di Banten khususnya.

Dengan di ikuti sekitar 80 orang masa aksi dari berbagai mahasiswa jurusan di FKIP UNTIRTA yang hadir dengan penyampaikan aspirasi aspirasi guru honorer diantaranya orasi, puisi, teater dan lagu-lagu perjuangan mahasiswa.
Menurut Rosidin, Ketua Forum Guru Honorer Pandeglang sebagai perwakilan guru honorer mengatakan bahwa “Pandeglang sendiri gaji guru honorer yang di dapat hanya berkiasar Rp.100.000-300.000/perbulan itu didapatkan dari dana BOS dari tiap sekolah yang memang turun tiga bulan sekali, pada akhirnya bagaimana seroang guru honorer mampu menutupi kebutuhan rumah tangga mereka selama tiga bulan tersebut” Tutur masa aksi pada orasinya.

Akibat dari ketidakjelasan pemerintah daerah dalam mensejahterakan guru honorer saat ini membuat guru honorer makin sengsara. “Bahkan gaji guru honorer saat ini tidak jelas, padahal kontribusi mereka untuk mencerdaskan anak bangsa sangat besar, untuk itu kami minta DPRD dapat membuat Perda dan pemerintah daerah adanya spesifikasi terkait gaji guru honorer dari mulai Guru SD, SMP, SMA/SMK dan Sekolah sederajat lainya” Ujar Ajiz Fauzi, Sebagai Ketua BEM FKIP UNTIRTA sekaligus Korlap aksi.
Terlebih, dengan adanya Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MENPAN-RB) Nomor 36 Tahun 2018 yang mengatur syarat administrasi bagi guru honorer, kesempatan mereka untuk menjadi PNS semakin sempit. Karena, adanya batasan usia maksimal 35 tahun, padahal banyak sekali guru honorer terutama yang sudah masuk golongan K2 sudah mengabdikan dirinya selama puluhan tahun.
Aksi itu berakhir setelah adanya Perwakilan dari DPRD Provinsi Banten yang menghadiri masa aksi dan menandatanggani MOU terkait tuntutan kesepakatan untuk kesejahtraan guru honorer di Banten yang harus segera di tuntaskan.

Reporter : Bung Dandi F