Apa Jadinya Siswa dan Guru saat New Normal?

OPINI36 views

New Normal, tatanan hidup baru yang kemarin digaungkan oleh Presiden Joko Widodo nampaknya memang benar akan direalisasikan. Kita memahami efek dari Covid 19 ini telah membuat sendi-sendi kehidupan masyarakat menjadi tidak normal, bekerja, beribadah dan bahkan belajar dari rumah.

Belajar dari rumah selama Covid19 ini tentu memberikan banyak perubahan pada pola pembelajaran yang selama ini berbasis online dengan memaksa siswa untuk belajar menggunakan gadget bahkan bukan hanya pembelajaran, kegiatan Ujian Nasional dihilangkan, ujian sekolah juga dilaksanakan berbasis online. Jangan ditanyakan kualitasnya, setidaknya itu adalah upaya agar anak-anak tetap dapat belajar, selain itu bahkan TVRI membuat jadwal belajar melalui tayangannya.

Setelah rumor New Normal oleh Presiden Joko Widodo di istana merdeka beberapa waktu yang lalu, kini mulai bergeser dengan tidak diperpanjangnya PSBB di beberapa kota. Dari berbagai info ada beberapa fase New Normal sampai tahapan V.

Pada tahapan tiga diprediksi pertengahan Juni, pemerintah mulai akan membuka sekolah, walaupun tahun ajaran baru pada bulan Juli 2020.

Perlu diketahui, menteri pendidikan Nadiem Makarim menampik jika rumor Juli akan dibuka sekolah adalah rumor yang tidak benar.

“Harus diketahui bahwa Kemendikbud sudah siap dengan semua skenario. Kami sudah ada berbagai macam. Tapi tentunya keputusan itu ada di dalam Gugus Tugas, bukan Kemendikbud sendiri. Jadi, kami yang akan mengeksekusi dan mengoordinasikan,” ujar Nadiem seperti dikutip dari pernyataan resmi Kemendikbud, Sabtu (23/5).

Nadiem menegaskan, pernyataan tersebut juga telah disampaikan secara langsung dalam telekonferensi dengan Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Rabu lalu.

Walau demikian Nadiem menilai saat ini tidak diperlukan perubahan tahun ajaran, karena semua keputusan mengenai proses pendidikan akan terus dikonsultasikan dengan berbagai pihak, bukan oleh Kemendikbud sendiri.

“Kemendikbud menilai saat ini tidak diperlukan adanya perubahan tahun ajaran maupun tahun akademik. Tetapi metode belajarnya apakah belajar dari rumah atau di sekolah akan berdasarkan pertimbangan gugus tugas,” ungkap Nadiem

Beberapa kemungkinan jika Juli dibuka tahun ajaran baru 2020, karena menurut pemerintah New Normal adalah solusi sampai vaksin Covid19 diluncurkan.

1. Pembagian Shif kelas, untuk kelas gemuk yang terlalu padat. Yang biasanya satu meja untuk dua orang kini akan hanya di pakai oleh satu orang dengan jarak sesuai protokol Covid.

2. Tersedianya sarana cuci tangan di setiap lingkungan sekolah

3. Seluruh warga sekolah harus menggunakan masker

4. Adanya pengecekan suhu tubuh setiap hari ketika masuk lingkungan sekolah

5.Siswa dan guru yang flu dan sakit tidak diperkenankan untuk masuk sekolah

6.Menjaga imunitas dengan adanya jadwal berjemur di sekolah

7.Kemungkinan pengurangan jam pembelajaran

Itulah beberapa kemungkinan yang akan terjadi di sekolah jika Juli nanti tahun ajaran baru resmi dibuka. Walaupun tentu saja kemungkinan-kemungkinan resmi akan dikeluarkan resmi oleh gugus tugas nasional penanganan Covid19.

Untuk guru, akan ada banyak skema dan metode yang diatur untuk melakukan proses pembelajaran di sekolah dengan protokol Covid dalam fase new normal.

Tetap waspada jaga kesehatan dengan aktivitas baik.