Belajar dari Tukul Arwana masih ingat dengan kalimat “Kembali ke laptop!” Apakah Anda teringat seseorang setelah mendengar kalimat tersebut? Ya, hal tersebut sering terucap lewat mulut seorang komedian legendaris Indonesia, Tukul Arwana. lelaki paruh baya itu telah terjun ke dunia entertainment sejak tahun 1998 dan menjadi salah satu artis papan atas dengan penghasilan tinggi.
dikabarkan saar ini Tukul sedang sakit, semoga lekas sembuh yah. orang sukses ini, Tukul Arwana tentu tidak langsung sukses, karena banyak perjuangan yang harus ditempuh untuk meraih kesuksesan. mari kita belajar dari perjalanannya Tukul.
Tukul pernah jadi supir angkot. Sebelum berjaya sebagai artis papan atas Indonesia, ternyata Tukul Arwana memiliki kehidupan yang bisa dibilang kurang berkecukupan. Saat dia duduk di Sekolah Menengah Pertama, kondisi perekonomian keluarganya sedang terpuruk. Bahkan saat itu, Tukul kecil harus pindah ke kontrakan karena rumah orangtuanya terpaksa dijual demi memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dia juga sekolah sambil bekerja demi membantu biaya sekolah.Pejuang banget yah.
Setelah tamat SMA, Tukul mulai mencoba bekerja sebagai sopir angkutan umum jurusan Johar-Panggung di Semarang. Setelah dua tahun menjadi sopir angkutan umum, dia juga mencoba jadi sopir truk gas elpiji di Semarang selama dua tahun, namun kembali jadi sopir angkutan umum lagi.
Dari sini dimulai,setelah bertahun-tahun jadi sopir angkutan umum di Semarang, Tukul mencoba peruntungan baru dan merantau ke Jakarta setelah diajak oleh dua sahabat karibnya, komedian Joko Dewo dan musisi Tony Q Rastafara. Mereka merantau sekitar tahun 1992, dan bersemangat untuk mengubah nasib menjadi lebih baik lagi.
Namun kehidupan Tukul tidak langsung berubah sukses setelah berada di Jakarta. Tukul bekerja serabutan dan mengontrak di daerah Jakarta Selatan. Meski berat, tapi dia terus bertahan di Jakarta, sambil dibantu oleh dua sahabatnya, Joko Dewo dan Tony Q untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Sekitar tahun 1995, Tukul nekat menikah dengan pujaan hati berdarah Minang bernama Susiana. Saat itu, kondisi ekonomi Tukul masih susah, tapi Susiana tidak menolak, bahkan mendukung penuh Tukul sebagai tulang punggung keluarga.
Akhirnya, Tukul berhasil merintis karier di dunia entertainment lewat model video musik milik Joshua berjudul “Air”, dan dipercaya menjadi pembawa acara program televisi terkenal seperti “Aduhai” dan “dangdut Ria” pada tahun 1998. Perjuangan yang sangat luar biasa ya!
Selain menjadi pembawa acara, ternyata Tukul Arwana juga merupakan salah satu anggota grup terkenal Srimulat. Tukul mengatakan sangat bangga bisa bergabung dengan komunitas lawak yang melegenda itu. Baginya, kemampuan komedinya semakin baik setelah bergabung dengan Srimulat, karena harus menyesuaikan humor sesuai dengan daerah dimana mereka pentas. Grup yang tentu grup melegenda.
Tukul pernah mengatakan pada tahun 2011 silam, “Menurut saya Srimulat itu sangat luar biasa dan saya penggemar Srimulat. Bahkan sejak dulu ingin sekali bisa main sama Srimulat, walau butuh banyak waktu tapi alhamdulillah bisa gabung sama mereka, senang sekali.”
“Terus terang saya itu membutuhkan waktu 2 tahun lamanya untuk bisa menyelami atmosfer Srimulat dan intinya di dunia ini semua hal itu mungkin dan nggak ada yang tidak mungkin kalau kita mau berusaha. Pokoknya aku senang sekali bisa berada di komunitas yang bisa selalu diingat dan dicatat dalam sejarah pertunjukan Srimulat,” imbuh Tukul.
Nama Tukul semakin dikenal publik saat mengepalai program acara terkenal Indonesia berjudul “Empat Mata” yang tayang di Trans7 pada tahun 2006. Saat itu, Tukul berhasil menyedot perhatian penonton dengan penampilannya sebagai pembawa acara kocak, humoris, tapi berhasil mengulik topik seru dari para bintang tamu. Berkatnya, program acara tersebut berhasil meraih beberapa penghargaan seperti Talkshow Hiburan Terbaik di ajang Panasonic Awards selama 3 tahun berturut-turut, dari 2009 hingga 2011. Ada penggemarnya enggak nih?.
Bahkan deretan pendamping Tukul di program acara “Empat Mata” juga ikut kecipratan perhatian publik, seperti contohnya Vega Darwanti, Peppy, dan Wika Salim. Namun karena sempat tersandung kontroversi akibat ucapan tidak senonoh, acara tersebut sempat berganti-ganti judul dan kanal televisi. Saat ini, program acara berganti menjadi “Ini Baru Empat Mata” dan tayang di Trans7, namun harus vakum karena Tukul tengah sakit keras.
Istri Tukul Arwana yaitu Susiana atau lebih dikenal dengan nama Susi Similikiti telah meninggal dunia pada hari Selasa, 23 Agustus 2016. Berdasarkan keterangan keluarga Tukul, Susi meninggal karena penyakit asma yang telah lama dideritanya.
Awalnya, mendiang Susi sempat mengeluh dadanya sesak dan memeriksakan ke klinik. Setelah itu, Susi sempat menghadiri pengajian di kawasan Pondok Indah dan pulang agak sore. Dia berencana mencarikan surat sehat untuk Jovan setelah salat Maghrib di kamar. Namun setelah salat, Susi menghembuskan napas terakhir di kamar tidurnya.
Kabar duka tersebut tentu saja membuat keluarga besar Tukul Arwana merasa sedih dan sangat kehilangan. Tetapi saat ini mereka telah merelakan mendiang istri sekaligus ibu bagi Jovan, Ega, dan Novita. Semoga amal dan ibadah Susiana diterima Pencipta Alam Semesta, ya!
Ternyata selain bekerja di dunia entertainment Tanah Air, Tukul Arwana juga menambah pundi-pundi penghasilan lewat bisnis. Memangnya apa saja bisnis Tukul Arwana? Yuk kita intip bersama-sama!
Yang pertama ada bisnis kos-kosan di wilayah Jakarta Selatan. Bangunan serba biru tersebut memiliki total 200 kamar dan disewakan seharga 1,5 juta rupiah per bulan. Dari bisnis tersebut, Tukul mengaku mencapai omzet sekitar 500 juta per bulan. Selain bisnis indekos, Tukul juga pernah terjun ke dunia kuliner dengan berbisnis bakso, tapi sayangnya kurang terkenal. Tapi cara Tukul mengelola bisnis patut kita tiru loh.