Jangan Hanya Ajarkan Makan, Ajarkan Anak-anak untuk Menanam

OLAHRAGA81 views

Jangan Hanya Giat Membangun, Tetapi Lupa Menanam

Kita sudah sangat faham dan sadar nika pendidikan sangat penting untuk anak-anak kita. Generasi yang seharusnya nanti akan melanjutkan kehidupan di muka bumi.

Pendidikan menjadi tulang punggung dalam peradaban, kemajuannya selalu dikur atas tujuh unsur kebudayaan semesta.

Pendidikan anak usia dini, adalah pendidikan yang dikemas sedemikian rupa untuk dapat mengarhkan anak-anak pada satu kebiasaan baik. Di TK Alam Cahaya Aksara, kami meyakini jika anak-anak harus juga diajarkan untuk peduli terhadap lingkungan, dan alam sekitar.

Di TK Alam cahaya aksara sebisa mungkin kami memberikan peluang kepada anak-anak agar mau peduli terhadap lingkungan.

Program Pepeling, Pengenalan Pendidikan Lingkungan, setiap hari anak-anak dibiasakan untuk mengambil sampah dan memisahkannya antara sampah orgaik dan an organik.

Selain daripada itu, anak-anak diajak untuk mengunjungi Saung Hidroponik Makmur Mandiri di Kp.Sadang desa Ciburial. Yang digawangi oleh Hafid, entis dan istrinya, memberikan pengalam baru kepada anak-anak.

Dalam kegiatan tersebut anak-anak dijarkan untuk menanam, memakai media dari bahan bekas minuman ringan kemasan anak-anak dibimbing untuk mengisi tanah dan memasukan benih kangkung.

Yang kemudian akan dibawa ke TK Alam Cahaya Aksara untuk dirawat.

Hal kecil ini, setidaknya akan memberikan efek psikologi kepada anak-anak, untuk mengetahui dari mana makanan yang mereka konsumsi, bagaimana proesenya dan berapa lama waktunya. Tanpa pengenalan pada proses bisa jadi masyarkat nanti berikutnya hanya akan menjadi generasi konsumtif. Yang sibuk makan dan membangun tetapi lupa menanam.

Terdengar spele dan biasa saja, ya memang pekerjaan biasa yang harus dibiasakan. Cahaya Aksara sebagai sebuah lembaga yang konesn pada pengembangan SDM unggul harus ikut serta bagaimana menumbuhkan pendidikan yang berbasis vokasi. Pendidikan yang dibutuhkan manusia pada lingkungan yang paling dekat dengannnya.

*Munawir Syahidi, Cahaya Aksara