Mahasiswa Banten Menuntut Reforma Agararia Sejati di Indonesia

OLAHRAGA15 views

semburat.com SERANG- Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Banten melaksanakan peringatan Hari Tani pada 23 September 2017 pada jam 20.00 WIB bertempat di halte perjuangan Ciceri Serang. Pada acara yang bertajuk “strugle night” ini di hadiri oleh tujuh puluh peserta.

Pada strugle night ini menurut Humas AMB Ahmad Haetami mengatakan acara pada strugle night ini adalah:

1. Orasi ilmiah

2. Akustik

3. Pembacaan puisi

4. Tetarikal

 

Dalam orasi tersebut mereka menyampaikan melalui realise yang kami terima “Dalam situasi konflik agraria yang sangat akut, Presiden Jokowi – JK membuat program Reforma Agraria. Karena beliaupun sadar bahwa terjadinya ketimpangan kepemilikan tanah terhadap masyarakat Indonesia. Akan tetapi, progam Reforma Agraria Jokowi – JK tidak mampuh menyelesaikan persoalan kaum tani, yang ada justru memperburuk dan menjadikan kaum tani semakin menderita.
Sejatinya, Reforma Agraria harus menghapuskan monopoli atas tanah dan mampu menyelesaikan persoalan-persoalan kaum tani agar bisa sejahtera. Tapi bisa kita saksikan sendiri, saat ini semakin masifnya perampasan tanah diseluruh wilayah Indonesia khususnya di banten oleh perkebunan dan perusahaan swasta, begitupun oleh Negara. Itu artinya sangat berbanding lurus dengan semangat UUPA No. 5 Tahun 1960 yang dicetuskan oleh Presiden Pertama Indonesia Seokarno.
Reforma Agraria bukan hanya berbicara soal bagi-bagi tanah semata, apalagi dimaknai dalam bentuk sertifikasi. Tapi, Reforma Agraria juga berbicara soal Sarana Produksi Alat Pertanian agar tidak membebani dan menyulitkan kaum tani, mengatur harga komoditas pertanian yang dikendalikan penuh oleh pemerintah, bukan oleh imperialis yang kerap kali membuat kaum tani rugi dengan mekanisme pasarnya”

Selanjutnya lebih jelas AMB menuntut enam tuntutan:

1.Hentikan perampasan dan monopoli atas tanah di Provinsi Banten
2.Stop refresipitas terhadap kaum tani
3.Tolak 15 Proyek Strategis Nasional di Banten
4.Pemerintah harus memegang kendali out put dan input pertanian dan jamin kesejahteraan petani
5.Ubah struktur kepemilikan tanah
6.Dan kami mendukung perjuangan kaum tani untuk mewujudkan Reforma Agraria sejati di seluruh Indonesia

Acara yang berakhir pada jam 23.30 WIB tersebut berjalan dengan damai.

(Redaktur)