SLEMAN – Meskipun pekerjaannya terlihat gampang dan mudah, namun petugas Jalur Perlintasan Langsung (JPL) mempunyai tanggung jawab yang besar.
Jalur Perlintasan Langsung (JPL) Perlintasan sebidang merepresentasikan sebuah persimpangan antara jalan raya dengan jalur kereta api. Dimana jalur kereta merupakan jalur yang diprioritaskan dibanding jalan raya. Bapak Riyanto pria berusia 40 Tahun, Beliau bekerja di palang pintu kereta api Pos 727, Meijing Kidul, Ambarketawang, Gamping, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pos 727 merupakan pos kereta yang menghubungkan Jalan Bibis – Patukan, Kalurahan Ambarketawang. Sudah 18 tahun lebih Bapak Riyanto berprofesi sebagai petugas yang mengawasi Jalur Perlintasan Langsung (JPL). Di pos Penjagaan 727, petugas dibagi 3 shift dalam berjaga untuk mengawasi palang pintu kereta api 727.
“Petugas JPL mempunyai tugas utama untuk mengamankan kereta yang melintas ketika melewati pos. Karena jika petugas lalai dalam bertugas, atau telat menutup palang pintu kereta api bisa mengakibatkan terjadinya kecelakaan dan hilangnya nyawa. Maupun sebaliknya, jika ada pengendara yang memaksa menerobos palang pintu kereta api, maka pengendara akan mengalami kecelakaan, seperti contohnya berita beberapa waktu yang lalu yaitu terjadinya kecelakaan antara truk dan kereta api pada senin (9/5/2022) lalu” Ucap pak Riyanto.
Menurut Pak Riyanto, pekerjaan yang dia jalani saat ini sangat mulia dan dia juga senang dengan profesi yang dia jalani ini, karena baginya mengabdikan diri untuk masyarakat adalah hal yang menyenangkan, meskipun banyak resiko yang akan Pak Riyanto hadapi jika ada kesalahan.
“Tapi memang semua pekerjaan pastilah ada resikonya, bahkan pekerjaan sekecil apapun itu pasti akan ada resikonya, yang penting dalam bekerja adalah keikhlasan, kesabaran, rasa tanggung jawab, dan konsisten, insyallah semua akan baik-baik saja dan pekerjaan sesusah apapun akan menjadi mudah dan menyenangkan” ucap Pak Riyanto.
Jadi sebenarnya pekerjaan sebagai penjaga palang pintu kereta api itu sebenarnya adalah pekerjaan yang sangat berat, seperti apa yang diucapkan pak Riyanto di atas, banyak orang yang tidak memandang betapa susahnya profesi itu, mereka hanya memandang rendah pekerjaan itu sepertihalnya penjaga pintu biasa. Di pos 727 Ambarketawang, Minggu (29/1/23).