Pandeglang, Banten — Taman Bacaan Rumah Tukik yang berlokasi di Kampung Babakan, Desa Ujungjaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, kembali menorehkan langkah nyata dalam gerakan literasi berbasis aksi. Tidak hanya menyediakan bahan bacaan, tiga bulan terakhir taman bacaan ini berhasil mengubah pengetahuan dari buku menjadi praktik nyata melalui kegiatan budidaya jamur tiram.
Program yang digagas pengelola Rumah Tukik ini bermula dari kebiasaan para pengunjung membaca buku dan majalah seputar pertanian dan kewirausahaan. Dari sana muncul ide sederhana: bagaimana bila pengetahuan itu diterapkan langsung di lapangan?
“Kami ingin menunjukkan bahwa membaca bukan hanya kegiatan diam, tetapi bisa menjadi gerakan produktif yang memberi manfaat ekonomi dan sosial,” ujar salah satu penggerak Rumah Tukik.
Kini, di halaman belakang taman bacaan berdiri rumah budidaya sederhana tempat ratusan baglog jamur tiram tumbuh subur. Kegiatan ini melibatkan para remaja dan warga sekitar yang belajar cara merawat, memanen, hingga mengemas hasil panen.
Selain menambah keterampilan warga, hasil panen jamur juga mulai dipasarkan ke warung-warung dan rumah makan di sekitar Kecamatan Sumur. Pendapatan dari penjualan sebagian digunakan kembali untuk mendukung kegiatan literasi dan pelatihan keterampilan lainnya di Rumah Tukik.
Inisiatif ini mendapat sambutan positif dari masyarakat dan menjadi contoh nyata bagaimana gerakan membaca bisa bertransformasi menjadi gerakan berdaya.
“Harapannya, Rumah Tukik bisa terus menjadi ruang belajar hidup — dari membaca, berkreasi, hingga mandiri,” tambah pengelola.
Dengan semangat “dari bacaan menjadi tindakan”, Rumah Tukik menunjukkan bahwa literasi bukan hanya soal huruf dan kata, tapi juga tentang menumbuhkan kehidupan yang lebih baik di akar rumput.
(bled)
