Dalam acara workhsop peningkatan minat baca untuk Taman Bacaan Masyarakat yang dilaksanakan di TBM Medalsari Kecamatan Banjar Pandeglang pada tanggal 06-08 April 2018.
Materi filosofi TBM yang disampaikan langsung oleh Dr.Virman Hadiyansyah, beliau memulai pembicaraan dengan fenomena isu besar bencana Tsunami yang akan mengepung Banten secara umum, atau Pandeglang secara khusus, isu yang sangat meresahkan itu berkaitan dengan bencana alam, dan beliau memang seharusnya bencana alam memang menjadi masalah kemanusiaan yang harus diperhatikan, tetapi yang tidak kalah penting adalah bencana sosial, apa itu bencana sosial? Bencana sosial adalah segala gejala yang terjadi di masyarakat yang berkaitan dengan keadaan masyarakat, termasuk bencana sosial itu adalah rendahnya budaya literasi di Indonesia, dan itu adalah bencana yang lambat laun akan meluluhlantahkan masyarakat Indonesia di era persaingan dunia yang semakin ketat ini.
Bicara Literasi, maka bencana sosial itu sudah diantisipasi oleh semua kalangan termasuk Taman Bacaan Masyarakat, gerakan literasi bahkan sudah dimulai sejak jaman kerajaan-kerajaan di Indonesia, setiap kerajaan bahkan sudah memiliki perpustakaan walaupun hanya sebatas dikalangan istana saja, selanjutnya kedatangan Belanda di nusantara merubah segala tatanan masyarakat.
Penjajahan selalu berkaitan dengan kekejaman, dan lagi-lagi kata Virman yang merubah keadaan sosial dan mempengaruhi politik etis adalah multatuli maxhavelar pada tahun 1860.
Maka jadilah politik balas budi dari penjajah kepada pribumi, sehingga akses pendidikan akhirnya dapat dinikmati walaupun hanya terbatas pada kalangan yang di periyayikan.
Dari itulah, lahir para revolusioner, HOS Cokro, Soekarno, Tan Malaka, Hatta yang merupakan produk dari pendidikan, lahir dari bacaan yang melahirkan kesadaran berfikir untuk menjadi bangsa yang merdeka.
Gerakan revolusi itu dibangkitkan oleh orang-orang yang berpendidikan, orang-orang yang senang membaca buku, sehingga mereka dapat melahirkan fikiran yang kritis.
Maka bencana sosial hari ini adalah, rendahnya budaya literasi di Indonesia, yang suatu hari akan membuat bangsa kita semakin terbelakang diperdaban dunia.
Maka bencana sosial ini harus ditanggulangi oleh semua pihak, semua kalangan agar bencana sosial yang jelas sudah berlarut-larut akan segera ditanggulangi.
Tulisan ini, adalah yang saya terima dari materi ketua forum TBM Indonesia Firman Venayaksa.
Selanjutnya bagi saya sendiri, gerakan literasi adalah gerakan yang bukan melulu pada buku-buku, tapi lebih deripada itu adalah gerakan moral yang bertujauan pada muara kesadaran untuk membangun SDM, gerakan literasi jangan selalu berbasis proyek, berbasis bantuan, dan kita lupa bagaimana proses literasi berjalan.
Mari bersama membangun literasi sebagai gerakan moral dan gerakan sosial, agar 250 juta lebih penduduk Imdonesia ini menjadi aset besar untuk kemajuan Indonesia bukan malah menjadi bencana sosial.
*Munawir Syahidi, Ketua TBM Saung Huma Kp.Curug Luhur Desa Waringinjaya Kecamatan Cigeulis-Pandeglang