Bersama Menjaga Demokrasi

OPINI80 views

Ketidak adilan akan tetap berada di atas angin, karena dia adalah anak syah dari kekuasaan yang berlebihan (Pramoudya Ananta Toer)

Menjadi penyelenggara pemilu adalah salah satu cara menjadi palawari demokrasi.

Teman-teman di KPU sampai ke tingkatan yang paling bawah diatur dan dipayungi dengan payung hukum yang sama dengan pengawas pemilu.

Teman-teman di KPU kemudian membuat peraturan yang lebih detail mengenai tatacara dll yang mengatur pesta demokrasi dengan PKPU, dan teman-teman Bawaslu menerjemahkan UU Pemilu dengan perbawaslu.

Saya merasa senang pernah menjadi bagian dari keluarga besar bawaslu walaupun levelnya level kecamatan. Ya Bawaslu level kecamatan yang sebenarnya menurut saya adalah ujung tombak dari setiap tahapan pengawasan pemilu, bagaimana tidak di level kecamatanlah yang lebih dekat dengan aktivitas tahapan pemilu. Ada sengketa yang ditangani langsung, dan ada juga pelanggaran yang harus direkomendasikan ketingkatan yang lebih atas dalam hal ini Bawaslu kabupaten.

Betapa luar biasa bekerja ditingkatan kecamatan, laporan setiap tahapan, pengawasan yang sepertinya jika pelanggaran-pelanggaran itu ada maka di tingkat kecamatanlah yang paling dekat dengan itu.

Persaingan? Ya di Kabupaten Pandeglang, peraaingan menjadi Panwaslu Kecamatan saja tidak bisa dikatakan gampang, secara tekhnis proses pendaftaran, CAT dan tentu saja setelahnya adalah tes wawancara yang memubutuhkan kecerdasan non tekhnis.

Sejak awal dilantik menjadi Panwaslu Kecamatan Cigeulis kami dibekali berbagai aturan yang disampaikan baik secara langsung melalu Rakor atau dengan tugas-tugas yang disampaikan melalui daring, ya menerima materinya gampang, melaksanakannya? Perlu upaya besar agar tetap satu jalur dengan perundang-undangan.

Semua tahapan dalam pemilu perlu diawasi, dan tidak ada pengawasan yang ringan, karena pemilu itu sistem, satu kesatuan, semua memiliki kadar akibat yang bermacam-macam. Jangan sepelekan setiap pelanggaran, sekecil apapun.

Pada oktober ini, saya memundurkan diri, karena menurut saya ini adalah bagian penting untuk menghormati lembaga Bawaslu yang menjunjung tinggi integritas.

Godaan-godaan sampai pada tahapan ini belum begitu besar, karena belum mencapai puncak, setelah ini tahapan kampanye, pertarungan sebenarnya antara pengawas pemilu dan peserta pemilu, bahkan mungkin dengan penyelenggara tekhnis, tidak menutup kemungkinan godaan untuk menyimpang terjadi pada tahapan ini, bagaimana kampanye menyuguhkan berbagai trik, berbagai cara, mencoba memengaruhi hati rakyat, kampanye jalan sempit yang berdesakan.

Wajah-wajah peserta pemilu di Pandeglang sementara ini mulai berkurang di jalanan, karena ada pembersihan yang dilakukan oleh Bawaslu Kabupaten Pandeglang, nanti saatnya kampanye mereka akan datang lagi. Dan tentu saja masa kampanye dan hal-hal tekhnis didalamnya sudah diatur sedemikian rupa. Politik uang, politik identitas dan SARA, politisasi agama, selalu menjadi hal menarik yang muncul pada setiap perhelatan kampanye. Seiring dengan pesatnya media sosial.

Tahapan pungut hitung suara menjadi puncak perayaan demokrasi, suara yang dihimpun dari setiap TPS digabungkan, yang masalahnya tentu saja masih berkaitan erat dengan penyusunan daftar pemilih, DPTB dan DPK. Yang selalu menjadi celah sampainya gugatan ke Mahkamah Konstitusi, nanti setelah selesai penghitungan suara.

Suara-suara rakyat yang dihimpun, disatukan menjadi bagian besar yang mengantarkan setiap peserta pemilu untuk sampai pada tujuannya. Dan jangan salah setiap tahapan selalu ada celah kecurangan.

Saya merasa bersyukur menjadi bagian dari pengawas pemilu, banyak hal yang saya pelajari, banyak hal yang saya mengerti, mengerti pada bagian-bagian yang mungkin seharusnya tidak saya mengerti atau pada bagian yang memang harus saya mengerti secara utuh.

Pertanyaan yang belum sanggup saya jawab, jika pertanyaan itu datang kepada saya, “Sudahkah demokrasi kita melahirkan pemimpin yang baik?” Apakah proses yang baik dalam penyelenggaraan demokrasi dapat menghasilkan pemimpin yang baik?

Apakah sekarang pemimpin kita sudah seauai dengan yang diharapkan oleh pembukaan undang-undang dasar? Minimalnya pembukaan undang-undangnya?

Selalu ingtat apa yang dikatakan Pramoudya Ananta Toer “Ketidak adilan adalah anak syah dari kekuasaan yang berlebihan”

Betapapun, saya bangga menjadi bagian dari pengawas pemilu, dan saya meyakini masih banyak cara untuk terlibat dalam pesta demokrasi yang bisa saya lakukan.

*Munawir Syahidi, Panwaslu Kecamatan Cigeulis 2023.