Oleh: Munawir Syahidi
Suasanalebaran adalah suasan yang paling ditunggu oleh kaum muslimin di seluruh dunia, di kota bahkan di kampung.
Banyaknya masyarakat yang melek pendidikan dan tumbuhnya kesadaran berorganisasi adalag gejala yang membahagiakan untuk pertumbuhan sumber daya manusia.
Dibentuknya belbagai organisasi kepemudaan dibelbagai kampung dengan bermacam kegiatan adalah bukti nyata tumbuhnya SDM di sebuah daerah, membangun kesadaran untuk bersatu itu yang mahal harganya untuk sebuah peradaban.
Moment lebaran, orang kota kembali kekampung, bukan hanya menuai rindu bertemu dengan sanak kelurga, tapi juga membawa harapan baru, perubahan bukan hanya perubahan infrastruktur, tetapi juga perubahan masyarakat, peningkatan SDM juga tidak lepas dari harapan masyarakat yang merantau dan pulang dari kota.
Mereka yang merantau dari kota yang sedang kuliah ataupun yang bekerja memiliki pekerjaan rumah yang sama, ingin membangun masyarakat desa yang maju yang seperti mereka lihat diperantauan.
Simbiosis mutulaisme “saling kerjasama” adalah hal yang pasti akan terjadi secara alamiah, yang mengenyam pendidikan dikota, ketika pulang menjadi motor penggerak untuk berkegiatan di kampung. Dan mereka yang bekerja di kota menjadi sangat penting sebagai pemodal yang setia, yang dengan keikhlasan menyisihkan rizkinya untuk kegiatan di kampungnya, dan itu menjadi sangat penting. Dan pemuda desa, sebaiknya bukan hanya menjadi objek, tetapi harus menjadi motor penggerak selanjutnya, karena merekalah yang faham kondisi sebenarnya di masyarakatnya.
Sebuah organisasi kepemudaan di Cimanggu yang diberi nama SAPECI (Sadulur Pemuda Cimanggu) organisasi kepemudaan yang bertujuan menyatukan pemuda dan mengarahkannya pada kegiatan yang lebih positif.
Pada bulan Ramadan ini, SAPECI melaksanakan belbagai kegiatan sejak awal ramadan dengan menggelar buka bersama di mesjid setiap hari jumat dengan menggelar perlombaan keagamaan.
Pada bulan ramadan kemarin Sapeci melaksanakan kegiatan diantaranya Sadulur Pemuda Cimanggu menggelar baksos. Santunan janda di Cimanggu, santunan anak yatim, bagi-bagi takjil gratis kepada pengendara yang melintas ke wilayah Cimanggu dan buka bersama dengan anak yatim, acara yang dikoordinatori Andi Bojes ini cukup memberikan warna positif di Cimanggu.
Bukan hanya di Cimanggu di beberapa desa seperti Cikalong, Banyubiru dan Rancapinang juga menyelenggarakan kegiatan yang diinisiasi pemuda.
Saya berkeyakinan, dari hal itulah kemudian akan terciptanya pengembangan SDM, didaerah yang menjadi bekal kemajuan desa.
*Pengelola Saung Huma