Semburat-Bermula dari Guru Besar Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (Faperta IPB), Prof Dr Muhamad Syukur, SP, M.Si dimulai tahun 2003 fokus melakukan penelitian komoditas cabai.
sampai akhirnya tahun 2012, sebanyak 18 varietas mendapat sertifikat dari Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PPVTPP) dan/atau telah dilepas oleh Menteri Pertanian RI. Salah satunya adalah varitas cabai.
ada dua cabai, cabai IPB CH3 dan Pesona IPB, dan cabai pelangi ketiganya memiliki keunggulan masing-masing.
Prof Syukur menjelaskan, keunggulan cabai IPB CH3 adalah produktivitas tinggi , umur panen lebih cepat, dengan tingkat kepedasan 2-3 kali dari cabai biasa.
“Sangat cocok untuk industri saos,” katanya
Sedangkan cabai pesona IPB mempunyai keunggulan produktivitas tinggi ukuran buah panjang dengan kepedasan sangat tinggi.
Inovasi Prof Syukur lainnya adalah cabai pelangi yang memiliki fungsi yang unik.
Selain cabai hias juga dapat dikonsumsi serta dapat menjadi solusi saat cabai harganya tinggi
Cabai Pelangi ini memiliki beberapa keunggulan. Berikut daftar selengkapnya seperti dikutip dari laman IPB, Rabu (12/6/2019), antara lain :
1. Mudah ditanam
2. Tidak memerlukan sinar matahari langsung
3. Bisa ditanam pada suhu ruangan berbeda (aman dipindah-pindahkan ke tempat yang berbeda suhunya)
4. Bisa dipanen tiga hingga enam bulan
5. Memiliki tingkat kepedasan antara 1000-1600 ppm
Untuk perawatannya sendiri, cabai ini tidak sesulit merawat tanaman cabai biasa. Tanaman ini mampu ditanam pada suhu ruangan dan tidak memerlukan sinar matahari langsung. Ini berbeda dengan cabai lain yang kebanyakan harus ditanam di ruangan terbuka.
Cabai pelangi lebih mudah ditanam. Kita bisa menggunakan media tanam yang ditambahkan abemix (disiramkan 2 kali dalam seminggu). Buahnya bisa dipanen antara tiga hingga enam bulan kemudian. Saat ini, benih cabai pelangi sudah dipasarkan di seluruh Indonesia.