Akhir akhir ini orang-orang begitu ramai membudidayakan porang atau acung (sebutan orang Pandeglang Selatan) yang dulu acung ini tidak terlalu dipedulikan petani sekarang menjadi primadona petani, bahkan harga benihnya saja sudah seharga Rp.1000 sampai Rp.2000 tergantung besarnya benih.
Masyarakat beramai-ramai mencari kehutan untuk kemudian dipindahkan ke polly bag atau ke tanah yang lebih gembur dengan perawatan khusus.
harganya yang menggiurkan memang menjadikan petani tertarik unutk membudidayakannya, sebenarnya porang yang mahal itu untuk apa? dihimpun dari berbagai sumber ternyata porang ini dimanfaatkan untuk berbagai keparluan.
Pertama digunakan untuk bahan baku lem yang ramah lingkungan, kemudian kandungan konjac dapat dijadikan campuran industri kertas yang kuat dan tahan lama, kandungan KGM dapat dijadikan bahan pembentuk kapsul obat-obatan. Selain itu porang yang memiliki serat tidak berwarna yang dapat larut dengan mudah didalam air, dan tidak berbau dan dapat dijadikan agar-agar.
Kandungan glukomannan pada porang dapat dijadikan pembersih air, dan dapat dijadikan isolator listrik.
Sementara di Jepang tepung konjac dapat dijadikan campuran untuk membuat mie shirataki atau konnyaku, selain itu kandungan konjac juga dapat dijadikan pengental untuk es krim agar tidak cepat meleleh.
Dengan pengolahan yang benar, porang dapat dijadikan makanan untuk yang sedang diet.
Bahkan kandungan glukomannan dapat dijadikan bahan waterproof.
Wah banyak sekali yah, manfaat dari porang ini, wajar jika masyarakat berlomba-lomba membudidayakan porang.
Semoga nangtinya ketika banyak petani yang menanam porang dan porang menjadi begitu banyak yang dipanen, harganya tetap baik dan dapat mensejahtrakan petani.