Semburat.com- Hari ini (29/03/18) saat matahari belum menampakan cahaya dan memancarkan energinya yang hangat, di sebelah utara nampak awan hitam memayungi daerah di bawahnya.
Sesekali angin berhembus, kemudian hujan turun membasahi halaman yang sudah menumbuhkan rerumputan yang dari hari kehari semakin tinggi, bahkan sangat tinggi untuk ukuran rumput halaman Taman Bacaan Masyarakat Saung Huma, taman bacaan yang seluruhnya adalah rumput dan alam raya.
Hujan ternyata tidak turun begitu lama, hanya mau memberikan keberkahan dihari jumat yang berkah, tukang babad rumput sudah datang, sengaja dipanggil untuk datang. Awan hitam tertiup oleh angin menuju barat, dan pemandangan langit menjadi cerah.
Pagi sekali dia sudah datang, nampak sedikit basah karena terkena hujan, saya sediakan kopi lampung kesukaannya dengan gula merah, “Mantap pak, seolah pasangannya kopi dengan gula merah” ucapnya sambil mengucek kopi pada gelas kaca.
Dia sudah mulai bekerja, beberapa anak-anak TBM Saung Huma mulai datang, datang tanpa diundang, lelaki perempuan, mereka menyapu dan ikut membersihakan halaman tempat mereka bermain. Saya senang saja jika mereka mau membantu dengan sukarela, lahir dari kesadaran dan rasa memiliki.
Mereka tahu ini adalah bagian dari belajar, Kerja Bakti belajar bekerja dan berbakti.
Ditungku belakang istri saya sibuk memasak air, dan menggoreng umbi jalar yang disuguhkan kepada mereka, yang disambut dengan tangan berseliweran menuju piring yang berisi goreng umbi. Kebahagiaan kecil.
Bagi kita orang dewasa, kadang gotong royong masih harus dipaksakan, bagi anak-anak kecil ini adalah main-main dan mencipta kebahagiaan.
Sekedar gotong royong di desa, masyarakat kita kadang enggan dengan alasan, “Mengapa harus gotong royong, kan ada dananya dari negara” kadang kalimat itu kita dengar di masyarakat kita yang dahulu terkenal dengan budaya gotong royong.
Hari ini di TBM Saung huma yabg berada di kampung Curug Luhur desa Waringinjaya Kecamatan Cigeudeglang Banten delapan belas orang anak-anak belajar bekerja dan berbakti.
Hari jumat, waktu sudah menunjukan jam 11.30 WIB, kaum laki-laki saatnya berjamaan jumat.
Pekerjaan sudah selesai, anak-anak menatap bangga pekerjaan mereka. Ini adalah bagian dari literasi budaya kewarganegaraan, sebagai salah satu bagian dari literasi dasar yang harus terus dipraktikan menuju Indonesia maju dan sejahtera, mendidik karakter anak yang mandiri dan peduli.
Halaman TBM Saung Huma, kini sudah bersih, siap bebenah menyambut acara Ngaseuk hari minggu 1 April 2018 yang akan mengadakan workhsop penulisan puisi anti korupsi, Parade baca puisi, ngadoblang anak jujur, lomba hong-hongan dan sendok kelereng.
*Munawir Syahidi, pendamping di TBM Saung Huma