Dalam dunia Islam, perhitungan waktu berbeda dengan dunia barat, nama-nama bulan dalam dunia islam juga berbeda, dengan tahun baru yang juga berbeda, berikut nama nama bulan dalam islam, disebut dengan bulan Hijriyah.
Muharram
Safar
Rabi’ul Awal
Rabi’ul Akhir
Jumadil Awal
Jumadil Akhir
Rajab
Sya’ban
Ramadhan
Syawal
Dzulka’dah
Dzulhijah
Sebagai penanda bulan pertama dalam penanggalan Hijriyah, Muharram memiliki berbagai makna dan peristiwa. Bulan yang berarti dilarang melakukan peperangan atau pertumpahan darah itu, nyatanya memiliki banyak riwayat dan kisah penting dari sebelum zaman Nabi Muhammad SAW.
Peristiwa pertama yang tercatat adalah bertobatnya Nabi Adam AS kepada Allah atas dosa-dosanya setelah diturunkan ke muka Bumi. Jauh setelahnya, di bulan yang sama juga disebutkan bahwa Kapal Nabi Nuh AS mampu berlabuh di Bukit Zuhdi dengan selamat.
Tak hanya itu, kisah kebalnya Nabi Ibrahim AS dari siksa raja Namrud juga terlaksana dan diabadikan pada bulan Muharram. Pada saat Nabi Ibrahim dibakar hidup-hidup, Allah memberinya mukjizat dan terbebas dari panasnya kobaran api yang membakarnya.
Masih di kisah Nabi, kali ini datang dari zaman Nabi Yusuf AS yang bebas dari penjara karena fitnah yang didapatnya. Bahkan, Nabi Yunus juga mendapat mukjizat serupa di bulan Muharram, ia berhasil keluar dari perut ikan hiu. Nabi Ayyub AS, juga mendapat kesembuhan dari penyakit yang ia derita selama bertahun-bertahun di bulan Muharram.
Lebih lanjut, kisah terkenal Nabi Musa AS yang menyelamatkan kaum Bani Israil dari kekejaman Fir’aun juga terjadi di bulan ini. Bahkan, dalam kejadian itu, sang Nabi diberi mukjizat dengan membelah laut merah untuk menyelamatkan umatnya dari kejaran Fir’aun.
Sementara di Zaman Nabi Muhammad SAW sendiri, bulan Muharram menjadi penanda penting bagi umat Muslim dan sejarah Islam. Pasalnya, pada waktu tersebut, Nabi Muhammad SAW melakukan hijrahnya dari Makkah ke Madinah pada tahun 622 masehi lalu.
Di buku Hijrah dalam Pandangan Al-Quran oleh Dr Ahzami Samiun, disebutkan jika, dampak dari perjalanan Hijrah Nabi Muhammad nyatanya membawa kebaikan dan berkah yang sangat luas terhadap kemanusiaan hingga masa kini.
Dalam Hijrah itu juga disebut beberapa manfaat seperti, mampu menyelamatkan manusia dari perpecahan dan kebingungan akan intimidasi. Bahkan, Hijrah yang dilakukan sekitar 14 abad silam itu, digadang-gadang mampu mendorong Muslimin menempuh jalan selamat yang dibangun di atas kepemimpinan pertama umat Islam. Selain, dari adanya penanggalan Islam yang mulai digunakan.
Namun sayang, masih di bulan Muharram, tepatnya pada 10 Muharram 61 H, ada peristiwa yang memilukan dalam sejarah Islam. Utamanya bagi keluarga Nabi Muhammad.
ada waktu itu, cucu Nabi Muhammad SAW, Husein ra, terbunuh di sebuah tempat yang bernama Karbala. Pembunuhan itu dilakukan oleh pendukung khalifah berkuasa saat itu, Yazid bin Mu’awiyah. Walaupun, khalifah sendiri tidak menyukai kejadian itu.
Di Indonesia sendiri memang tidak menggunakan penanggalan hijriyah, tetapi masyarakat Indonesia yang mengenyam pendidikan pesantren sering menggunakan penanggalan itu, walaupun tidak semua umat islam dalam hal ini generasi muda memahami dan menggunakan penanggalan hijriyah.
Diolah dari berbagai sumber