Bermula dari cerita beberapa anak menjadi relawan di Cahaya Aksara, atau mungkin cerita ini ada disekitar kita, pada keluarga, atau mungkin anak anda? Mereka yang kemarin gagal masuk perguruan tinggi, ya Perguruan Tinggi Negeri. Atau masuk ke perguruan tinggi swasta jkuga tidak mengapa, masuk kuliah bukan hanya urusan tidak diterima di perguruan tinggi, tetapi juga masalah biaya, meskipun sudah ada berbagai beasiswa yang dirancang pemerintah dan swasta, tapi tetap saja masih ada yang perlu diperbaika, misalnya masalah tepat sasaran atau tidaknya bantuan tersebut.
Dalam tulisan ini saya tidak ingin membicarakan tentang itu, tetapi ingin mengupas kembali, apakah penting kuliah itu? Ya, pentingkah kuliah itu?.
Bisa jadi penting bisa jadi tidak penting, kalau kuliah hanya untuk tujuan sukses “finansial” ada orang-orang yang sukses secara finansial mereka tidak kuliah. Ada juga yang memang sukses “finansial” karena dari keilmuan yang dimilikinya. Tetapi semua orang menyadari ahirnya bukan ilmunya sebenarnya yang dominan, tetapi lingkungan dan pergaulan yang membuat seseorang menemukan kesuksesan secara finansial. berikut orang-orang yang sukses tanpa ijazah sarjana. Berikut sebagian kecil orang sukses tanpa gelar sarjana.
Bob Sudino misalnya, Semasa hidupnya, Bob Sadino dikenal sebagai pengusaha yang pemikirannya banyak menginspirasi banyak orang dalam berbisnis. Bob Sadino lahir dari keluarga yang berkecukupan, dan ia mewarisi seluruh harta kekayaan orang tuanya.
Meski begitu, Bob Sadino merintis usahanya dari nol, dan bahkan sempat bangkrut. Saat masa-masa sulit tersebut ia menjadi sopir, kuli bangunan hingga berjualan telur. Berkat kerja kerasnya, Bob Sadino berhasil mendirikan sebuah swalayan bernama Kem Chicks.
Yang kedua, Sosok Susi Pudjiastuti pasti sudah tidak asing di telinga masyarakat Indonesia. Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia, ini ternyata tidak pernah mengenyam sekolah tinggi, bahkan ketika jadi menteri hanya berijazah SLTP.
Ia juga tidak lahir dari keluarga yang kaya. Kesuksesan Susi berawal dari menjadi pengepul ikan hingga akhirnya berhasil mendirikan pabrik pengolahan hasil laut pada tahun 1996. Tak hanya itu, Susi Pudjiastuti juga memiliki maskapai penerbangan Susi Air yang didirikan pada 2004 yang lalu.
Atau dimasa lalu ada menteri luar negeri pertama siapa sangka jika Menteri Luar Negeri pertama Indonesia, Adam Malik hanya sebatas lulusan sekolah dasar. Meski begitu, Adam Malik merupakan tokoh nasional yang memiliki peran penting bagi negara Indonesia.
Diantaranya adalah mempelopori terbentuknya ASEAN tahun 1967. Ia juga merupakan pendiri kantor berita Antara yang berfungsi sebagai sarana penyebaran informasi ke masyarakat melalui media masa.
Atau seorang jurnalis Jurnalis senior Andy F Noya juga masuk jajaran orang Indonesia yang sukses tanpa sekolah. Menjabat sebagai Pimpinan Redaksi Metro TV, Andy ternyata belum lulus sarjana. Saat lulus SD Sang Timur di Malang, ia kemudian melanjutkan ke Sekolah Teknik Jayapura.
Meski begitu, sejak kecil Andy sudah menyukai dunia tulis menulis dan memiliki bakat dalam menggambar kartun serta karikatur. Hal inilah yang kemudian membuatnya berhasil di dunia jurnalistik dan tulis menulis yang kini membesarkan namanya.
Kalau orang ini benar-benar kaya raya, Eka Tjipta Widjaja merupakan konglomerat yang menjadi pemilik Sinar Mas.
Meski hanya lulusan sekolah dasar, Eka berhasil membangun Sinar Mas dari bawah hingga menjadi salah satu perusahaan besar di Indonesia.
Sebelum sukses seperti saat ini, Eka pernah melakukan pekerjaan serabutan seperti menjadi pedagang keliling hingga kontraktor pembuat kuburan.
Nah, itulah lima orang Indonesia yang sukses tanpa sekolah. Semoga kisah mereka bisa menjadi motivasi dan menginspirasi kita.
Termasuk Jusuf Hamka yang konon sengaja tidak menyelesaikan kuliahnya karena kurang menyukai formalitas, dan sekarang menjadi pengusaha yang juga kaya raya.
Jadi sebenarnya kuliah itu untuk apa? Kuliah itu niatkan mencari ilmu pengetahuan, agar berilmu, maka Allah akan meninggikan derajat orang yang beriman dan berilmu. Meski tingginya derajat bukan hanya urusan seberapa banyak uang atau kekayaan.
Juga jadikan kuliah itu untuk membuka pertemanan, pergaulan yang nantinya akan dapat membantu kita dalam berbagai urusan termasuk urusan usaha atau finansial.
Perlukah kuliah? tergantung niatnya. Bukankah mencari ilmu itu sampai meninggal dunia?. Niatkan mencari ilmu karena Allah, semoga menemukan jalan terbaik.
*Munawir Syahidi, Cahaya Aksara.