Kisah Ragnar Oratmangoen yang memeluk Islam saat usia 15 Tahun

OLAHRAGA37 views

Pemain naturalisasi Timnas Indonesia, Dari tiga gol yang bersarang ke gawang Vietnam dalam laga kualifikasi piala dunia 2026 yang digelar di Vietnam salah satu pemain yang membuat gol tersebut adalah Ragnar Oratmangoen.

Pemain yang merumput di Belanda ini memiliki nama belakang yang unik Oratmangoen, yang ternyata juga adalah seorang muslim.

Ragnar memeluk Agama Islam sejak umur 15 tahun, peria yang lahir di kota Oss, Belanda pada 21 Januari 1998. Kedua orang tuanya sama-sama punya garis keturunan Indonesia dari kakek.

Sejak kecil Oratmangoen juga penganut Kristiani. Namun ia memilih menjadi mualaf saat masih remaja ketika berusia 15 tahun.

Kisahnya bermula saat usianya 14 tahun saat bermain di akademi sepakbola, saat itu ia memiliki teman beragama Islam.

Temannya ini beberapa kali mengajaknya berkunjung ke masjid tempatnya beribadah.

Sejak itu Ragnar sering menanyakan tentang ketuhanan dan agam Islam hingga membuatnya nyaman dalam menjalani hidup.

“Tidak, saya tidak terlahir sebagai muslim. Saya dibesarkan sebagai seorang Kristen, tapi setelah saya tumbuh dewasa, saya menemukan jalan ke Islam,” kata Oratmangoen.

Baginya, Islam membantunya dalam menjalani kehidupan. Seperti kultur Eropa pada umumnya, urusan memeluk agama di Belanda adalah privasi. Ini membuat keluarga Oratmangoen tak melarangnya memeluk Islam.

“Teman saya sering mengajak ke masjid. Mereka mengajarkan saya soal Tuhan dan bagaimana agama ini bisa membantu dalam hidup. Itu menyentuh saya dan akhirnya memutuskan untuk menjadi muslim,” ujarnya.

Walaupun sudah cukup lama memeluk Islam, Ramadhan kali ini adalah kali pertamanya merasakan atmosfer Ramadhan di Jakarta.

Pemain yang merumput bersama Fortuna Sittard ini mengaku terkesan dengan kultur puasa di Indonesia.

Menurutnya semua orang saling menghormati dan banyak kegiatan agama yang dilakukan selama Ramadhan.

Saya pertama kali mendengarnya saat di tempat latihan. Saya mendengar adzan saat latihan dan menurut saya itu indah sekali. Saya senang bisa mendengar azan dan merasakan suasana ini,” katanya.

Lebih lanjut, Ragnar juga berbagi pengalamannya menjalani ibadah puasa pertamanya di Indonesia. Ia mengaku ini pengalaman yang luar biasa baginya.

Menurut Ragnar Ramadhan di Indonesia sangat bagus. “Saya sudah mendengar bahwa di tim ini banyak yang beragama Muslim, jadi bagi saya ini suasana baru,” sambung Ragnar.

Dia mengatakan biasanya dia berada dalam tim yang hanya beberapa yang beragama islam.

“Biasanya saya berada di tim yang hanya ada dua sampai empat pemain yang menjalankan ibadah puasa. Jadi bisa berpuasa di Indonesia ini adalah hal yang spesial.”