Sebuah Catatan Kecil Bagi Anda yang Ingin Belajar di Universitas.
Pada beberapa waktu lalu saya berkesempatan berdiskusi bersama sekitar 270 siswa baru di MAN 4 Pandeglang dalam acara Masa Taaruf Siswa Madrasah (Matsama) yang oleh panitia diberikan Tema “Menuju Universitas”. Banyak hal menarik yang hadir saat itu terutama dari antusias Siswa baru yang mereka ekspresikan melalui berbagai pertanyaan, namun dua saja yang kemudian akan sampaikan kepada anda melalui tulisan ini.
Pada 19 Juli 2022 saya datang ke MAN 4 Pandeglang untuk memenuhi undangan dari panitia Matsama (Masa Taaruf Siswa Madrasah) agar dapat berdiskusi bersama Siswa baru. Berangkatlah dari Ujung jaya, karena saat itu sedang melaksanakan Kuliah kerja Mahasiswa (KKM) di Desa Ujungjaya, Kecamatan Sumur, Pandegalng-Banten.
Perjalanan memakan waktu sekitar dua jam dari Ujungjaya menuju MAN 4 Padeglang yang berlokasi di Cibaliung. Waktu tempuh sebetulnya bisa lebih singkat jika jalan dari Ujungjaya sampai Cigorondong layak dilalui, namun karena jalannya hanya batu, lumpur dan kubangan air sehingga sulit untuk berkendara dengan kecepatan normal.
Setibanya ditempat diskusi, kawan-kawan siswa baru menyambut saya dengan tepuk tangan. Entah mengapa itu mereka lakukan, mungkin saja diminta oleh moderator setelah membacakan CV yang sebelumnya saya isi. Namun perlu anda tahu itu membuat saya bahagia.
Diskusi saya buka dengan pertanyaan “ada yang ingin bertanya?” pecahlah tawa siswa baru. Kemudian dilanjutkan dengan menyepakati bahwa kita semua yang hadir di situ meyakini bahwa pendidikan adalah hal yang penting.
Setelah itu diskusi berjalan dengan dua arah. Dan sampai pada penyampaian mengapa harus melanjutkan ke universitas? Bagaimana agar dapat masuk universitas? Ini memang sampaian yang diminta oleh pihak panitia. Akhirnya banyak pertanyaan yang harus saya jawab, namun dua saja yang akan saya sampaiakan kepada anda, apa pertanyaanya?
Bagaimana untuk dapat meyakinkan orang tua agar diridoi masuk universitas?
Bagaiama cara meyakinkan diri sendiri? Karena tidak ada yang mendukung
Sebelum saya tuliskan apa jawaban saya, saya ingin bertanya kepada anda, Kalau anda diberikan pertanyaan semacam itu, anda akan jawab bagaimana? Jika berkenan silakan tulis pada kolom komentar.
Bagaimana untuk dapat meyakinkan orang tua agar diridoi masuk universitas? Mejawab pertanyaan ini, saya awali dengan bilang bahwa ini pertanyaan yang cukup dewasa. Mengapa saya sampaikan begitu? Coba kita pikirkan, mengapa pertanyaan ini bisa mucul pada siswa baru di tingkat SLTA? Saya pikir siswa baru yang melontarkan pertanyaan ini memiliki permasalahan, kemudian dia menganalisisnya sendiri, dan belum menemukan solusinya. Bersandar pada kondisi mayoritas ekonomi masyarakat yang menyekolahkan anaknya ke MAN 4 Pandeglang, saya sudah dapat memperkirakan apa permasalahan yang sedang dihadapi siswa baru ini.
Perlu saya sampaikan bahwa kerangka berpikir masyarakat di Cibaliung sudah sangat mengamini bahwa pendidikan adalah hal yang penting, tetapi “penting” itu mereka simpan untuk sementara atau selamanya karena sangat paham betul bahwa biaya pendidikan di universitas tidak sebanding dengan hasil kuli ngagebot (ikut panen di sawah orang lain) atau tidak sebanding dengan hasil panen gabah dari sawah dua sampai empat petak saja, sedangkan perut yang lapar tidak bisa diisi dengan lembaran bukti pembayaran uang kuliah tunggal dari Universitas.
Saya tentu saja tidak bisa jika hanya menjawab pertanyaan itu denga jawaban pertanyaan ini cukup dewasa. Maka kemudian jawaban berikutnya adalah “orang tua akan sangat meridoi anaknya ketika melakukan hal yang baik, maka rido itu bisa kamu atau kita dapatkan ketika kita bisa menunjukkan bahwa kita berprestasi” kemudian saya pertegas “prestasi bukan hannya perihal ranking dan urutan juara, tetapi apa yang kita lakukan dalam hal baik dilakukan dengan sungguh-sungguh dan maksimal” kemudian saya coba masuk pada permasalahan yang saya duga tadi “kalau kemudian hari ini orang tua kawan-kawan terkendala ekonomi sehingga ragu untuk meridoi kawan-kawan masuk universitas, banyak beasiswa yang bisa kawan-kawan dapatkan, dengan syarat kawan-kawan berprestasi”
Sebetulnya, saya sangat ingin menyampaikan jawaban yang sejujurnya bahwa ada peran ketidakmampuan pemerintah yang sangat besar dalam melaksanakan pendidikan untuk seluruh rakyat. Ingin saya sampaikan bahwa hari ini pendidikan menjadi ladang bisnis pemerintah. Tetapi yang keluar menjadi jawaban hanyalah “nanti kawan-kawan akan lebih tahu kenapa biaya pendidikan kita menjadi sagat mahal, suatu hari nanti”
Kemudian pertanyaan bagaiama cara meyakinkan diri sendiri? Karena tidak ada yang mendukung. Jawaban saya adalah bertanya kembali kepada penanya “apa cita-cita kamu?” kemudian dia menjawab “jaksa” kemudian jawaban saya berikutnya adalah “semangat dan keyakinan akan dapat tumbuh dan dirawat ketika hadirnya motivasi, jika kamu tidak mendapatkan motivasi dari orang-orang sekitar kamu, maka sedari awal ketika kamu memiliki keinginan kamu harus memotivasi diri kamu oleh kamu sendiri.
Dekatkan diri kamu dengan hal-hal yang berkaitan keinginan kamu, perluas pengetahuan kamu terhadap apa yang kamu inginkan. Jika kamu hari ini ingin menjadi seorag jaksa suatu hari nanti, maka kamu harus sudah mengenal sosok-sosok jaksa yang luar biasa. Saya mengetahui seorang jaksa bernama Artijo, dia adalah seorang jaksa yang bagi saya memiliki integritas yang tinggi, silakan”
Waktu puluhan menit dilalui dengan sangat seru, akhirnya saya kembalikan kepada moderator karena durasi yang telah ditentukan oleh panitia telah selesai.
*Fahman Falahi, Mahasiswa UNTIRTA, Presedium Kumaung Cabang Serang, Relawan literasi di Motor Literasi dan Cahaya Aksara.